A.
Perkembangan Islam di Negara Eropa
1.
Awal Masuknya Islam di Eropa
Spanyol merupakan cikal
bakal keberadaan islam di belahan eropa. Penaklukan Semenanjung Iberia
diawali dengan undangan salah satu raja Gothia Barat (Kristen), Graff Julian
untuk membantunya melawan raja lainnya karena ada konflik diantara mereka, kepada Musa ibn Nushair yang menjabat sebagai
gubernur Afrika Utara dibawah pemerintahan Bani Umayyah di Damaskus. Lalu
khalifah mengirim 500 pasukan yang dipimpin oleh Tharif ibn Malik tahun 91
H/710 M dan mendarat di suatu tempat yang kemudian diberi nama Tharifa.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat
dikatakan paling berjasa dalam memimpin pasukan mereka ke wilayah tersebut.
Mereka adalah Tharif bin Malik,
Thariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair. Sejarah mencatat bahwa panglima
Thariq setelah seluruh pasukannya selesai mendarat di wilayah tersebut,
membakar seluruh alat penyeberangan mereka. Ia pun mengucapkan pidato singkat
yang bersejarah, “Al aduwwu amamakum
wal bahru waraa-akum, fakhtar ayyuma syi’tum” (musuh di depan
kamu dan lautan di belakang kamu, silahkan pilih mana yang kamu kehendaki).
Dalam kekuasaan Islam
di Eropa terkhusus di Spanyol mengalami perkembangan dibidang politik maupun
Ilmu Pengtahuan. Dalam perkembangan politik pada zaman itu dibagi menjadi 6
periode, yaitu meliputi:
Ø Periode Pertama (711 M-755 M)
Pada periode ini keadaan negara Spanyol saat itu
belum stabil karena mash banyak gangguan dari dalam maupun luar. Periode ini
berakhir dengan datangnya Abd al-Rahman ad-Dakhil ke Spanyol dan memerintah pada
tahun 138 H/755 M
Ø Periode Kedua (755 M-912 M)
Di periode kedua ini
pemerintahan dipegang oleh Abd al-Rahman ad-Dakhil yang berasal dari Dinasti
Umayyah. Selama 32 tahun memimpin masalah-masalah yang terjadi pada periode
sebelumnya terselesaikan. Pada periode ini memplokamirkan diri menjadi Kholifah
dan menjadi Amirul Mukminin serta membangun Masjid cordova yang dijadikan pusat
pengetahuan dan sekolah-sekolah besar di kota Spanyol.
Ø Periode Ketiga (912 M-1013 M)
Pada periode ini di mulai pemerintahan Abdurrahman
III yaang bergelar An Nashir, sampai
munculnya raja-raja kelompok yangdikenal dengan Muluk
al-Thawaif . pada periode ini
umat islam beranjak mencapai puncak kejayaan menyaingi Daulat Abbasiyah di Baghdad.
Ditandai dengan berdirinya Masjid Abdurrahman III dan dibangunnya Universitas
Cordova lengkap dengan perpustakaan dan isis bukunya.
Ø Periode Keempat (1013 M-1086 M)
Pada periode
ini, kekuasaan Islam Spanyol sedang dalam konflik internal. Wilayahnya terpecah
menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil yang dipimpin oleh raja-raja
golongan/ kelompok (Al-Muluk Al-Thawaif) yang berpusat di kota seperti Cordova,
Sevilla, Toledo, dan sebagainya. Selain perpecahan dalam kerajaan kecil, pada
masa ini juga terjadi pertikaian besar diantara kekuasaan Islam itu sendiri.
Ø Periode Kelima (1086 M-1248 M)
Pada periode ini masih dalam keadaan
terpecah, namun terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan Dnasti
Murabithun dan Dinasti Muwahhidun yang muncul atas undangan para penguasa Islam
untuk mempertahankan Islam. Dinasti ini menguasai kembali kota-kota penting
seperti Cordova, Almeria, dan Granada antara tahun 1114 M dan 1154 M. namun
mengalami kehancuran kembali pada tahun 1235 M. Tahun 1238 M Cordova jatuh,
kemudian Sevilla jatuh tahun 1248 M dan seluruh Spanyol kecuali Granada lepas
dari kekuasaan Islam.
Ø Periode Keenam (1248 M-1492 M)
Pada periode
ini, Islam hanya berkuasa di Granada, dibawah pemerintahan Bani Ahmar (1232
M-1492 M). peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abd Al-Rahman
An-Nashir. namun pada periode inilah mulai musnahnya Islam di Spanyol karena
dikalahkan oleh pihak Kristen sampai terjadi tragedi yang sangat merugikan umat
Islam. Tragedi tersebut terjadi tahun 1499 M saat itu Cardinal Ximenez de
Cisnores mengunjungi Granada dan diskusi dengan para hakim dan ahlihukum
disana. Hasilnya, tahun 1502 M muslim Granada (Spanyol) diberi dua pilihan:
masuk Kristen atau keluar dari Spanyol, umat Islam memilih keluar dan pindah ke
Afrika Utara. Namun pada abad 20 M islam kembali berkembang di Negeri matador
ini hingga sampai posisi Agama Islam sederajat dengan Agama lainnya.
2. Masa Perkembangan Islam di Eropa
Setelah sempat meraih kejayaan pada masa permulaan, Islam di Eropa mengalami
banyak perkembangan diantaranya :
a) Belgia
Pada 1975 M negara ini secara resmi telah menjadikan islam sebagai salah
satu Agama resminya. Pendidikan Agama islam pun dimasukkan kedalam kurikulum
serta guru-gurunya mendapat perlakuan yang baik dan mendapat gaji dari
pemerintah. Sampai saat ini muslim di Belgia kurang lebih mencapai 150.000
orang.
b) Jerman
Lain di Jerman walaupun Islam belum
di akui sebagai Agama resmi namun perkembgannya juga pesat itu terlihat dari
bangunan masjid yang mencapai lebih dari 600 buah. Islam berkembang dengan baik
hingga muslim disana mencapai lebih dari
1 juta. Disana pula terdapat organisasi islam bernama Zentrum.
c) Belanda
Di Belanda, Agama Islam berkembang berkat perjuangan Abd. Wahid Van Bommel.
Melalui organisasi Islam beliau memperjuangkan hak untuk dapat sholat 5 waktu, sholat
jum’at dan sholat Ied. Pada tahun 1996 M sekelompok muslim indonesia yang brada
di Belanda memprekarsai untu membangun sebuah masjid di Den Haag. Dan dengan
sumbangan pengusaha Indonesia dibeli sebuah gereja kemudian dijadikan masjid
dan di beri nama Al hikmah.
d) Perancis
Di Perancis, agama Islam berkembang dengan sangat baik, menjadi agama nomor
dua setelah kristen. Perkembangan ini didukung dengan banyaknya kaum intelektual
islam yang pindah ke negara tersebut yang berasal dari negara-negara bekas
jajahan Perancis.
e) Yunani
Pada umumnya masyarakat Yunani memeluk agama kristen ortodoks. Namun disana
terdapat lima bangunan masjid dan dua bangunan madrasah ibtidaiyah serta dua
madrasah tsanawiyah. Kehidupan umat islam di negeri ini statis (tetap) dan
kurang berkembang, hal ini dikarenakan situasi dan kondisinya kurang mendukung
meskipun toleransi antara agama islam dengan agama kristen ini baik.
f) Spanyol
Andalusia pernah dikuasai umat Iskam, sehingga pada saat itu Spanyol
mengalami puncak kejayaan. Sebab masih banyak bukti sejarah peradaban Islam
masa lalu yang kini masih dapat disaksikan. Ini terbuktii daridata sejarah,
bahwa sekitar tahun 1975 M sekelompok pemuda Spanyol berbondong-bondongmasuk
agam Islam, yang tersebar keberbagai daerah seperti Granada dan Cordova.
Oleh karena itu, posisi agama Islam sejajar dengan agama yang lainnya. Maka
geenrasi muda Islam daapat melaksanakan sholat Ied di katherdal(yang semula
masjid).
g) Inggris
“Da’watul Islam” dalah
organisasi yang berperan dalam perkembangan islam di Inggris Timur. Organisasi
ini membangun pusat training Imam dan da’i di Aglate yang mendidik pemuda
muslim yang disiapkan menjadi imam dan
da’i. Selain training imam dan da’i “Da’watul islam” juga menggelar pengajian
tafsir tiap akhir minggu serta menyelenggarakan pendidikan dasar islam bagi
anak-anak.
Sementara di Wales Inggris, telah diresmikan sebuah masjid dan Islamic
centre oleh Duta Besar republik Arab Yaman Ahmad Daifyllah al Azieb. Bangunan
tersebut dilengkapi dengan pusat pengajian bagi wanita, sekolah/madrasah, rumah
untuk imam, tempat berjama’ah dan menara untuk muadzin.
h) Roma
Perkembangan islam di negeri ini banyak hambatan yang menghalanginya.
Karena di negeri ini merupaka pusat agama kristen. Berkat semangat serta usaha
keras dan bantuan dana. Kini sudah dibangun sebuah masji megahditengah jantung
kota Roma(diatas tanah Morst Antenedi parioli yaitu daerah yang tertib di
bagian Roma).
Umat islam Roma sekarang lebih dari 30.000 orang, ,mayoritas buruh-buruh
imigran yang dstang dari negara islam.
B. Nasib Muslim Masa Kini
Adapun
keadaan kaum muslim masa kini sebagai berikut;
1.
Bidang politik
a.
Dunia islam masa kini sangat
memprihatinkan, karena dunia islam pada masa kini masih dalam kuasa pemerintahan
penguasa non- Arab.
b.
Sebagian wilayah islam terancam
invasi pasukan Salib Eropa.
c.
Kondisi kehidupan kaum muslimin yang
memprihatinkan.
2. Bidang Sosial
a.
Adanya pergolakan kalangan elite dan
kekacauan di wilayah-wilayah islam.
b.
Kekeringan, kelaparan, inflasi,
kelangkaan bahan pangan.
c.
Tingginya tindak kriminalitas.
3.
Bidang Intelektual
a.
Kaum muslimin lebih senang
bertaklid, sehingga jumlah karya ilmiyah semakin sedikit dan pemikirannya
bertambah sempit.
b.
Para Ulama’ lebih senang membuat
kompilasi atau ulasan singkat dalam disiplin ilmu tanpa dibarengi pemikiran
baru yang orisinil, dan diwarnai dengan kelangkaan inovasi dan kreativitas.
c.
Para ulama’ masa kini terkungkung
paradigma taklid dan stagnasi pemikiran sehingga ijtihad mereka terbatas pada
pemikiran ulama’ terdahulu tanpa disertai pemikiran baru.
DAFTAR
PUSTAKA
Supriyadi,
Dedi. 2008. SEJARAH PERADABAN ISLA. Bandung;
CV PUSTAKA SETIA.
Syukur,
Fatah. 2002. SEJARAH PERADABAN ISLA., Semarang;
PT PUSTAKA RIZKI PUTRA.
Yusri Abdul
Ghani abdullah. 2004. Historiografi Islam
dari Klasik hinggaModern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada