Kamis, 23 Juni 2016

Alasan Percaya Muhammad Rasul Allah

1. Alasan apa yang menyebabkan saudara percaya bahwa Muhammad itu Rasul Allah, adalah Muhammad sendiri, tidak ada yang menyaksikan kebenaran keangkatan ini?
2. Apakah agama bisa menyelamatkan saudara dari hukuman kekal, dengan alasan apa saudara menyaksikannya?
3. maukah saudara menerima Kristus (Isa Al-Masih) sebagai tuhan dan juru selamat saudara?
MUHAMMAD
jawaban:

1. banyak Alasan Percaya Muhammad Rasul Allah, alasan yang menyebabkan saya dan sekian juta manusia normal lainnya mempercayai bahwa Muhammad Saw. adalah Rasul Allah Utusan Allah, ada persaksian Allah sendiri, Persaksian kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur'an seperti Taurat dan injil, persaksian tokoh-tokoh dunia termasuk yang yahudi dan nasrani, dan sebagainya. Tapi untuk anda kiranya cukup satu alasan saja.

seribu orang barangkali masih mungkin bersekongkol untuk berbohong. Tapi semua orang yang waras pastilah mengatakan mustahil satu generasi ke generasi berikutnya bersepakat bohong. itulah sebabnya antara lain hampir semua orang yang mengerti di Dunia ini sepakat bahwa kitab suci Al-Qur'an adalah satu-satunyakitab yang paling otentik di dunia. Ia dipercaya jutaan orang sebagai sumber dari wahyu Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw.
Kandungan Al-Quran yang begitu sarat dengan mutiara-mutiara, ilmu pengetahuan, hikmah, etika, sejarah dan sebagainya. Sampai sekarang orang bisa membacanya sendiri. saya rasa hanya orang yang tak pernah membacanya atau orang yang sakit batinnya saja yang mengingkari kenyataan ini.
Nah, menurut persaksian sejarah, Muhammad saw. adalah seorang yang buta huruf. Tidak bisa baca tulis, tidak pernah berguru atau mengaji kepada siapapun.
menurut penalaran yang wajar, adalah mungkin orang yang seperti itu bisa seperti segala yang menjadi kandungan Al-Qur'an tersebut. kesimpulan logisanya: apa yang disampaikan Muhammad saw. itu bukan dari dirinya sendiri tapi benar-benar dari wahyu Allah.
Apalagi jika diingat bahwa (kalau anda tahu bahasa dan sastra arab) bahasa Al-Qur'an sedemikian tinggi sastranya. Sehingga tantangan Al-Qur'an sendiri yang masih terbuka hingga hari akhir, kepada siapapun yang tidak percaya untuk membuat satu surah saja seperti suroh dalam Al-Qur'an, sampai kini tidak ada dan tidak bakal ada yang mampu mebuatnya untuk mempermalukan Al-Qur'an dengan memenuhi tantangan itu. Dan Al-Qur'an firman Allah itu, menyatakan bahwa Muhammad Bin Abdillah saw. adalah utusannya.
2. Bukan Agama yang menyelamatkan saya maupun anda. Tapi Allah swt. tuhan Kita. Dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkan dari hukuman sementara maupun kekal. agama adalah tuntunan dan ajaran-Nya dengan mana Ia berkenan dan berjanji  menyelamatkan mereka yang mengikutinya.
3. Anda ini lucu, jangankan hanya anda kutipkan beberapa kutipan yang rancu -lafal maupun maknanya- begitu, suruhlah pujangga dan ahli kitab sedunia membacakan segala yang ada pada mereka kepada saya, selagi akal saya masih waras, mana mungkin saya mau mengikuti dan menerima makhluk siapa pun dia, apakah dia istimewa karena lahir tanpa bapak-Ibu seperti adam, lahir tanpa ibu seperti hawa, lahir tanpa ayah seperti isa, atau beribu bapak seperti Muhammad- sebagai juru selamat dalam arti secara hakiki dapat menyelamatkan. Na'udzu billaahi min dzalik!
Lagi pula tak ada satu pun kutipan anda yang menunjukkan bahwa Isa Al-Masih itu tuhan. Bahkan Al-Qur'an dalam surah An-Nisa' 171 yang anda kutip sebagainya itu justru merupakan teguran kepada Ahlul Kitab agar tidak melampaui batas dalam beragama dan tidak mengatakan Allah kecuali yang benar.
"Al-Masih, Isa Putra maryam itu tidak lain hanya utusan Allah yang diciptakan dengan kalimat-Nya (kun=Jadilah) yang diarahkan-Nya kepada maryam dan dengan tiupan roh dari pada-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, Tuhan itu tiga. berhentilah beranggapan begitu. Itu lebih baik bagimu. Allah tidak lain adalah Tuhan Yang maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak. segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai penyelamat." (Qs. An-Nisa': 171)

 

0 komentar: