Jumat, 24 Juni 2016

Antara Wali Allah Dan Para Normal

Pertanyaan:
Apakah atau siapakah sebenarnya wali itu? Bisakah orang biasa mengetahui seorang itu wali atau tidak? Apakah wali sama dengan mereka yang disebut paranormal atau orang pintar? mohon penjelasan sejelas-jelasnya?
Jawaban:
Memang akhir-akhir ini banyak menerima pertanyaan seperti itu. Apa memang banyak wali bermunculan, ataukah justru pertanda masyarakat sebenarnya mengharapkan munculnya wali, orang-orang bersih, tempat berpaling?
percaya atau tidak, bahkan saya pernah ditanya apakah Gus Dur dan cak Nun itu Wali. Ini barangkali juga karena opini berkembang di masyarakat tentang wali, orang hebat yang sekaligus nyentrik.
terlepas dari itu, saya ingin menjawab pertanyaan Anda berdasarkan apa yang saya ketahui. Mudah-mudahan ada manfaatnya khususnya bagi mereka yang menaruh perhatian terhadap masalah ini. 
menurut bahasa, wali itu kebalikannya 'Aduw, musuh. jadi wali itu artinya sahabat, kawan, atau kekasih. Umumnya wali Allah diartikan kekasih Allah.
Menurut istilah wali itu memiliki dua pengertian:
1. Orang yang dijaga dan dilindungi Allah, sehingga dia tidak dan tidak perlu menyadarkan diri dan mengandalkan pada dirinya sendiri. seperti  dalam Al-Qur'an surah 7, Al-A'raaf: 196 yang artinya sebagai berikut: "sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan kitab Al-Qur'an dan Dia melindungi orang-orang yang saleh."
ingin menjadi paranormal/wali
2. Orang yang melaksanakan ibadah kepada Allah dan menaati-Nya secara tekun terus menerus dan tak pernah kendur dan tidak diselingi dengan berbuat maksiat, maka Allah mencintainya.
kedua-duanya merupakan syarat ke walian. wali haruslah orang yang terpelihara dari melanggar syara' dan karenanya dilindungi oleh Allah, sebagaimana nabi adalah orang yang terjaga (ma'shum) dari berbuat dosa dan dijaga oleh Allah.

Jadi setiap orang yang melanggar syara' kok mengaku atau dianggap wali , jelas dia adalah orang yang yang menipu atau tertipu.

Ada yang mengatakan tanda-tanda wali itu ada tiga:
a. Himmah atau seluruh perhatiannya hanya kepada Allah.
b. Tujuannya hanya kepada Allah.
c. Kesibukannya hanya kepada Allah
Ada yang mengatakan tanda-tanda wali Allah yaitu senantiasa memandang rendah dan kecil kepada diri sendiri serta khawatir akan jatuh kedudukannya di mata Allah.
Boleh saja orang memiliki sifat "Linuwih" misalnya bisa membaca pikiran orang lain, bisa berbicara dengan binatang atau orang yang sudah mati. bisa berjalan di atas Air, atau kesaktian-kesaktian yang lain. sebab Dajjal, Dukun, Tukang Syihir "Ahli Hikmah", Tukang Sulap, atau paranormal pun bisa memperlihatkan seperti itu.
Jadi, Kewalian seseorang tidak bisa diukur dengan keanehan dan kesaktiannya, apalagi dengan kenyentrikan pakaian dan perilakunya, malainkan dari kedekatannya dan ketakwaan kepada Allah.

0 komentar: