Gambar Anjing yang Nurut

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

PRAKTIK PROFESI LAPANGAN (PPL) DI MADRASAH TSANAWIYAH NU NURUSSALAM BESITO GEBOG KUDUS TAHUN 2016/2017

Tugas Mata Kuliah Praktik Profesi Lapangan (PPL) Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus yang di laksanakan pada tanggal 25 Juli 2010 s/d 31 Agustus 2016 di MTs NU Nurussalam Gebog Kudus

Manfaat yang dapat diambil dari Silaturrahmi

manfaat yang dapat diambil dari silaturrahmi diantaranya yaitu dapat menumbuhkan rasa ...........

Wisata Pantai Bandengan Jepara

Pantai Bandengan sebagai tempat wisata di kota Jepara yang ramai dikunjungi oleh wisatawan Lokal.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 03 November 2016

ALIRAN-ALIRAN TAREKAT YANG MU’TABAROH DAN GHAIRU MU’TABAROH

ALIRAN-ALIRAN TAREKAT YANG MU’TABAROH DAN GHAIRU MU’TABAROH
Diajukan Guna memenuhi tugas
mata kuliah: ilmu Tasawuf
Dosen Pengampu: Atika Ulfia Adlina, M.S.I

Description: Description: Description: Description: Description: Description: D:\College Stuffs - ELIA\STAIN Kudus's Logo Transparent Background.jpg

Disusun Oleh:





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TARBIYAH/PAI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELKANG
Tasawuf itu secara umum adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat mungkin, melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Usaha mendekatkan diri ini biasanya dilakukan dibawah bimbingan seorang guru atau syekh. Ajaran-ajaran tasawuf yang harus ditempuh untuk mendekatkan diri kepada Allah merupakan hakekat Tarekat yang sebenarnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tasawuf adalah usaha mendekatkan diri kepada Allah, sedangkan tarekat adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah.
Di dalam ilmu Tasawuf, istilah tarekat tidak saja ditunjukkan kepada aturan dan cara-cara tertentu yang digunakan oleh seorang syekh tarekat dan bukan pula terhadap kelompok yang menjadi pengikut salah seorang syekh tarekat, tetapi meliputi segala aspek ajaran yang ada di dalam agama islam, seperti: Shalat, puasa, zakat, haji, dan sebaginya. Yang semuanya itu merupakan jalan atau cara mendekatkan diri kepada Allah dengan tuntunan dan bimbingan seseorang syekh melalui bai’at.
Oleh karena itu, pemakalah akan membahas tentang aliran-aliran tarekat mu’tabaroh dan ghairu mu’tabaroh.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pengertian Tarekat?
2.      Bagaimana sejarah timbulnya tarekat?
3.      Bagaimana Aliran-aliran tarekat mu’tabaroh
4.      Bagaimana Aliran-aliran tarekat ghairu mu’tabaroh?
C.     TUJUAN MASALAH
1.      Untuk mengetahui pengertian tarekat.
2.      Untuk mengetahui sejarah timbulnya tarekat.
3.      Untuk mengetahui aliran-aliran tarekat mu’tabaroh dan ghairu mu’tabaroh.
BAB II
PEMBAHSAN
A.    PENGERTIAN TAREKAT
Asal kata “Tarekat” dalam bahasa arab ialah thariqah yang berarti jalan, keadaan, aliran, atau garis pada sesuatu. Tarekat adalah jalan yang ditempuh para sufi dan dapat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal dari syariat, sebab jalan utama disebut syar’, sedangkan anak jalan disebut thariq. Kata turunan ini menunjukkan bahwa menurut anggapan para sufi, pendidikan mistik merupakan cabang dari jalan utama yang terdiri dari hukum ilahi, tempat berpijak bagi setiap muslim. Tak mungkin ada anak jalan tanpa ada jalan utama tempat berpangkal. Pengalaman mistik tak mungkin didapat bila perintah syariat yang memikat itu tidak ditaati lebih terdahulu dengan seksama.
Dalam perkembangan selanjutnya, kata thariqah menarik perhatian kaum sufi dan mereka menjadikannya sebagai istilah khusus yang mempunyai arti tertentu. Menurut L. Massignon, bagaimana dikutip oleh aboe Bakar atjeh, thariqah dikalangan sufi mempunyai dua pengertian. Pertama, cara pendidikan akhlak dan jiwa mereka yang berminat menempuh hidup sufi. Arti seperti ini dipergunakan oleh kaum sufi pada abad ke 9 dan ke 10 M. Kedua, thoriqah berarti suatu gerakan yang lengkap untuk memberikan latihan-latihan rohani dan jasmani dalam segolongan orang islam menurut ajaran keyakinan tertentu.
Sementara menurut Harun Nasution, Tarekat berasal dari kata Thariqah yaitu jalan yang harus ditempuh oleh seorang calon sufi dalam tujuannya berada sedekat mungkin dengan Allah. Tariqah kemudian mengandung arti organisasi (Tarekat). tiap tariqat mempunyai syekh, upacara ritual, dan bentuk dzikir sendiri. Sejalan dengan ini Martin Van Bruinessen menyatakan istilah “tarekat” paling tidak dipakai untuk dua hal yang secara konseptual berbeda. Maknanya yang asli merupakan paduan yang khas dari doktrin, metode, dan ritual. Akan tetapi istilah ini pun sering dipakai untuk mengacu kepada organisasi yang menyatukan pengikut-pengikut jalan tertentu.    
B.     SEJARAH TIMBULNYA TAREKAT
Ditinjau dari Historisnya, sulit diketahui dengan pasti. Namun, Dr. Kamil Musthofa Asy-Syibi dalam tesisnya tentang gerakan tasawuf dan gerakan syi’ah mengungkapkan, tokoh pertama yang mengenalkan sistem thariqah (tarekat) itu Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di Bagdad, Sayyid Ahmad Ar-Rifa’i di Mesir dengan dengan Tarekat Rifa’iyyah, dan jalal Ad-Din Ar-Rumi.
Harun Nasution menyatakan bahwa setelah Al-Gazali menghalalkan tasawuf yang sebelumnya dikatakan sesat, Tasawuf berkembang di dunia Islam, tetapi perkembangannya melalui tarekat. Tarekat adalah organisasi dari pengikut sufi-sufi besar. Mereka mendirikan organisasi-organisasi untuk melestarikan ajaran-ajaran tsawuf gurunya.
Organisasi serupa mulai timbul pada abad ke-12 M, tetapi belum menonjol dan baru tampak perkembangannya pada abad berikutnya. Di samping untuk pria, ada juga tarekat untuk wanita, tetapi tidak berkembang dengan baik seperti tarekat untuk pria.
Teori lain sejarah kemunculan tarekat dikemukakan Jhon O. Voll. Ia menjelaskan bahwa penjelasan mistis terhadap Islam muncul sejak awal sejarah Islam, dan para sufi yang mengembangkan jalan-jalan sepiritual personal mereka dengan melibatkan praktik-praktik ibadah, pembacaan kitab suci, dan kepustakaan tentang kesalehan. Para sufi ini kadang-kadang terlibat konflik dengan otoritas-otoritas dalam komunitas Islam dan memberikan alternatif terhadap oriaentasi yang lebih bersifat legalistik, yang disampaikan oleh kebanyakan ulama. Namun, para sufi secara bertahap menjadi figur-figur penting dalam kehidupan keagamaan di kalangan penduduk awam dan mulai mengumpulkan kelompok-kelompok pengikut yang diidentifikasi dan diikat bersama oleh jalan tasawuf khusus (tarekat) sang guru. Menjelang abad ke-12 M (Ke-5 H), jalan-jalan ini meulai menyediakan basis bagi pengikutan yang lebih permanen, dan tarekat-tarekat sufi muncul sebgai organisasi sosial utama dalam komunitas Islam.
Tarekat-tarekat di seluruh Dunia islam mengambil beragam bentuk. Rentangnya mulai dari tarekat sederhana berupa serangkaian kegiatan ibadah hingga organisasi antar wilayah yang amat besar dengan setruktur yang didefinisikan secara hati-hati.
Pada awal kemunculannya, Tarekat berkembang dari dua daerah, yaitu khurasan (Iran) dan Mesopotamia (Irak). Pada periode ini mulai timbul beberapa di antarnya tarekat Yasafiyah yang didirikan oleh Ahmad Al-Yasafi yang wafat pada tahun 1169 M, tarekat Khawajagawiyah yang disponsori oleh Abd Al-Ghuzdawani yang wafat pada tahun 1220 M, tarekat Naqsabandiyah, yang didirikan oleh Muhammad Bahruddin An-Naqsabandi Al-Awisi Al-Bukhari yang wafat pada tahun 1389 M di Turkistas, tarekat Khalwatiyah yang didirikan oleh oleh Umar Al-Khalwati yang wafat pada tahun 1397 M.
C.     ALIRAN-ALIRAN MU’TABAROH
1.      Tarekat Qadiriyah
Qadiriyah adalah nama tarekat yang diambil dari nama pendirinya Abd Al-Qadir Jailani, yang terkenal dengan sebutan Syekh ‘Abd Qadir Al-Jailani (1077-1166) atau quthb al-awliya’. Tarekat ini menempati posisi yang amat penting dalam sejarah sepiritualitas Islam karena tidak saja sebagai pelopor lahirnya organisasi tarekat, tetapi juga cikal bakal munculnya berbagai cabang tarekat di dunia Islam. Meskipun struktur organisasi baru muncul beberapa dekade setelah kewafatannya, semasa hidupnya sang Syekh telah memberikan pengaruh yang amat besar pada pemikiran dan sikap umat islam. Ia dipandang sebagai sosok ideal dalam keunggulan dan pencerahan spiritul.
Tarekat yang tergolong kepada grup Qadariyah ini cukup banyak dan tersebar keseluruh negeri Islam. Praktik Tarekat Qadariyah adalah dzikir (terutama melantunkan Asma’ Allah berulang-ulang). Dalam pelaksanaannya terdapat berbagai tingkatan penekanan dan intensitas. Ada dzikir yang terdiri atas satu, dua, tiga, dan empat. Dzikir dengan satu gerakan dilaksanakan dengan mengulang-ulang asma’ Allah melalui tarikan nafas panjang yang kuat, seakan dihela dari tempat yang tinggi, diikuti penekanan dari jantung dan tenggorokan, kemudian dihentikan sehingga nafas kembali normal. Hal ini harus diulang secara konsisten untuk waktu yang lama.
2.      Tarekat Syadziliyah
Tarekat Syadziliyah tak dapat dilepaskan hubungannya dengan pendirinya, yakni  Abu Al-Hasan Asy-Syadzili (1196-1258). Selanjutnya, nama tarekat ini dinisbatkan kepada namanya Syadziliyah yang mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan tarekat-tarekat yang lainnya. Syadziliyah menyebarluas di sebagian besar Dunia Muslim. Ia diwakili di Afrika Utara terutama oleh cabang-cabang  Fasiyah dan Darqawiyah serta berkembang pesat di Mesir, 14 cabngnya dikenal secara resmi pada tahun 1985.
3.      Tarekat Naqsabandiyah
Tarekat Naqsabandiyah, yang didirikan oleh Muhammad Bahruddin An-Naqsabandi Al-Awisi Al-Bukhari yang wafat pada tahun 1389 M di Turkistan. Tarekat Naqsabandiyah mempunyai dampak dan pengaruh besar kepada masyarakat muslim diberbagai wilayah yang berbeda-beda. Tarekat ini pertama kali berdiri di Asia tengah, kemudian meluas ke Turki, Suriah, Afganistan, dan India. Dalam perkembangannya, tarekat ini menyebar ke Anatolia (Turki) kemudian meluas ke India dan Indonesia dengan berbagai nama baru yang disesuaikan dengan pendirinya di daerah tersebut, seperti tarekat khalidiyah, Muradiyah, Mujadidiyah, dan Ahsaniyah.
Ciri menonjol tarekat Naqsabandiyah adalah: pertama, mengikuti syariat secara ketat, Keseriusan dalam beribadahyang menyebabkan penolakan terhadap musik dan tari, dan lebih menyukai dzikir dalam hati. Kedua, upaya yang serius dalam mempengaruhi kehidupan dan pemikiran golongan penguasa serta mendekati negara pada agama. Berbeda dengan tarekat yang lainnya, tarekat ini tidak menganut kebijakan isolasi dari dalam menghadapi pemerintahan yang sedang berkuasa saat itu. Sebaliknya, ia melancarkan konformasi dengan berbagai kekuatan politik agar mengubah pandangan mereka.
4.      Tarekat Yasafiyah dan Khawajagawiyah
Tarekat Yasafiyah didirikan oleh Ahmad Al-Yasafi (w. 562 H/ 1169 M) dan disusul oleh tarekat khawajagawiyah yang disponsori oleh Abd Al-Khaliq Al-Ghuzdawani (w. 617 H/ 1220 M) kedua tarekat ini menganut paham tasawuf Abu Yazid Al-Bustami dan dilanjutkan  oleh Abu Al-Farmadhi dan Yusuf bin Ayyub Al-Hamadani. Tarekat Yasifiyah berkembang ke berbagai daerah, antara lain ke Turki. Di sana, tarekat ini berganti nama dengan tarekat Bektashiya yang diidentikkan kepada pendirinya  Muhammad ‘Ata’ bin Ibrahim Hajji Bektasy. Tarekat ini sangat populer dan pernah memegang peranan penting di turki yang dikenal dengan Korp Jenissari yang diorganisasi oleh Murad I pada masa Turki Utsmani.
5.      Tarekat Khalwatiyah
Tarekat ini didirikan oleh Umar Al-Khalwati (w. 1397 M) dan merupakan salah satu tarekat yang berkembang di berbagai negeri, seperti Turki, Syiria, Mesir, Hijaz, dan Yaman. Di Mesir, Tarekat Khalwatiyah didirikan oleh Ibrahim Gulsheini (w. 940 H/ 1534 M) yang kemudian terbagi kepada beberapa cabang, antara lain tarekat Sammaniyah yang didirikan oleh Muhammad bin Abd Karim As-Samani (1718-1775). Tarekat ini dikenal juga dengan nama tarekat Hafniyah. Tarekat Khalwatiyah pertama kali muncul di turki didirikan oleh Amir Sultan. Dari rumpunan mesopotamia yang berpusat di Irak, paham tarekatnya bersumber dari Abu Al-Qasim Al-Junaidi yang melahirkan berbagai tarekat dari berbagai garis silsilah. Akan tetapi, yang terkenal adalah tarekat Suhrawardiyah yang didirikan oleh Abu Hafs As-Suhrawardi pada tahun 632 H. Tarekat Kubrawiyah yang didirikan oleh Najmuddin Kubra, dan tarekat Maulawiyah yang didirikan oleh jalaluddin Ar-Rumi. Tiap-tiap tarekat ini kemudian kemudian menumbuhkan berpuluh-puluh cabang dengan berbagai nama baru sesuai dengan nama pendirinya di mana ia tumbuh dan tersebar ke seluruh dunia islam. Akan tetapi, tarekat Kubrawiyah terutama sangat berkembang di India, sedangkan Maulawiyah tumbuh subur di kawasan Turki.
6.      Tarekat Syatariyah
Tarekat ini didirikan oleh Abdullah bin Syatar dari india beliau wafat pada tahun 1485 M. tarekat ini dikembangkan pertama kali di Indonesia oleh Abdurrauf Singkel di aceh yang kemudian menyebar ke jawa barat oleh Abdul Muhyi, salah seorang murid Abdurrauf. Dari jawa barat, tarekat ini menyebar ke jawa tengah dan jawa timur. Tarekat ini tidak mementingkan syari’at termasuk kewajiban shalat lima waktu, tetapi mementingkan shalat permanen (Shalat da’im). Barang kali inilah salah satu faktor yang menarik minat kaum abangan di jawa untuk memasuki tarekat ini di samping untuk memperoleh kesaktian. Adapun dasar tarekat ini adalah martabat tujuh yang sebenarnya tidak begitu erat hubungannya dengan praktik ritualnya.
7.      Tarekat Rifa’iyah
Tarekat ini didirikan oleh Ahmad bin Ali Ar-Rifa’i (1106-1182). Tarekat sufi suni ini memainkan peran penting dalam pelembagaan sufisme. Kemungkinan besar, hingga abad ke-15, Rifa’iyah merupakan tarekat sufi pertama yang paling tersebar luas. Setelah itu, popularitas Rifa’iyah berlanjut di Dunia Arab. Di sana pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, tarekat ini memiliki jumplah tekke terbesar. Sejak itu, tarekat ini mengalami kemunduran hingga belakangan ini. Meskipun terdapat di tempat-tempat lain, tarekat ini paling signifikan berada di Turki, Eropa Tenggara, Mesir, Palestina, suriah, dan Irak, dan sedang muncul di Amerika Serikat. Dari segala praktik kaum rifa’iyah, dzikir mereka yang khas patut dicatat. Karena inilah, mereka mereka disebut “Darwis melolong”. Sebelumnya, sebagian kaum Rifa’iyah terkenal karena mengikutkan praktik upacara seperti menusuk kulit dengan pedang dan makan kaca.
8.      Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah
Tarekat ini merupakan gabungan dari dua ajaran tarekat, yaitu Qadariyah dan Naqsabandiyah. Hanya saja, menurut martin van Bruinessen, gabungan dari dua tarekat ini menjadi tarekat baru dan berdiri sendiri, bukan merupakan penggabungan dari dua tarekat berbeda yang diamalkan bersama-sama. Tarekat ini didirikan oleh Ahmad Khatib Sambas yang bermukim dan mengajar di mekah pada pertengahan abad ke-19. Tarekat ini merupakan yang paling berpengaruh dan tersebar secara meluas di jawa saat ini.
9.      Tarekat Sammaniyah
Tarekat ini didirikan oleh Muhammad bin ‘Abdul Al-Karim Al-Madani Asy-Syafi’i As-Samman (1130-1189/1718-1775). Sammaniyah adalah tarekat yang pertama mendapat pengikut massal di Nusantara. Hal menarik dari tarekat ini yang menjadi ciri khasnya adalah corak wahdat al-wujud yang dianut dan syathahat yang terucap olehnya tidak bertentangan dengan syari’at. Dalam kitab Manaqib Syekh Al-Waliy Asyahir sendiri jelas disebutkan bahwa Syekh Samman adalah seorang sufi yang telah menggabungkan antara syari’at dan tarekat.
10.  Tarekat Tijaniyah
Tarekat Tijaniyah didirikan oleh syekh Ahmad bin Muhammad At-Tijani (1150-1230 H/ 1737-1815 M) yang lahir di ‘Ain Madi, Aljazair selatan, dan meninggal di Fez, Maroko, dalam usia 80 tahun. At-tijani diyakini oleh pengikutnya sebagai wali agung yang memiliki derajat tertinggi dan memiliki banyak keramat karena didukung oleh faktor geologis, tradisi keluarga, dan proses penempaan dirinya. Bentuk amalan tarekat Tijaniyah terdiri dari dua jenis. Pertama, wirid wajibah, yakni wirid-wirid yang wajib diamalkan oleh setiap murid Tijaniyah, tidak boleh tidak, dan yang memiliki ketentuan pengalaman dan waktu serta menjadi ukuran sah atau tidaknya menjadi murid Tijaniyah. Kedua, wirid ikhtiyariyah, yakni wirid yang tidak mempunyai ketentuan kewajiban untuk diamalkan dan tidak menjadi ukuran sah atau tidaknya menjadi murid Tijaniyah.
11.  Tarekat Chistiyah
Chistiyah adalah salah satu tarekat sufi utama di Asia Selatan. Asal usul tarekat ini dapat dilacak hingga abd ke-3 Hijriyah. Di kota Chis – dari kata ini tarekat itu menamakan dirinya – yang dalam wilayah afganistan modern terletak beberapa kilometer di timur Harrat. Tarekat ini menyebar keseluruh kawasan yang kini merupakan wilayah India, Pakistan, dan Banglades. Namun, tarekat ini hanya terkenal di India. Pendiri tarekat ini di India adalah Khwajah Mu’in Ad-din Hasan, yang lebih populer dengan panggilan Mu’in Ad-din Chisti.
12.  Tarekat Mawlawiyah
Nama Mawlawiyah berasal dari kata “Maulana” (guru kami), yaitu gelar yang diberikan murid-muridnya kepada Muhammad Jalal Ad-Din Ar-Rumi.oleh karena itu Rumi adalah pendiri tarekat ini yang didirikan sekitar 15 tahun terahir hidup Rumi. Walaupun tidak terlalu besar dibandingkan, misalnya Naqsyabandi, tarekat ini masih bertahan hidup hingga ahir-ahir ini. Salah satu mursyid dan sekaligus wakil yang terkenal secara internasional dari tarekat ini adalah Syekh Al-Kabir Helminski yang bermarkas di California, Amerika Serikat.
13.  Tarekat Ni’matullahi
Tarekat Ni’matullahi adalah suatu madzhab sufi persia yang segera setelah berdirinya dan mulai berjaya abad ke-8-14 mengalihkan loyalitasnya kepada syi’i Islam. Tarekat ini didirikan oleh syekh Ni’matullah wali (lahir sekitar 1329), seorang tokoh terkemuka dalam tarekat ma’rufiyah. Tarekat ini secara khusu menekankan pengabdian (khidmat) dalam pondok sufi itu sendiri. Pengabdian ini dilakukan sesuai kode etik (adab) yang sangat tua dan dijabarkan secara terperinci.
14.  Tarekat Sanusiah
Tarekat sanusiah yang menyebar luas dan berpengaruh di wilayah Afrika Utara, terutama Libia, termasuk tarekat yang belum lama didirikan, pada paruh pertama abad ke-19. Tarekat ini didirikan oleh Sayyid Muhammad bin ‘Ali As-Sanusi yang bisa dipanggil dengan “sanusi Agung” (Lahir- menurut satu versi- 22 desember 1787). Dalam tarekat ini, dzikir bisa dilakukan bersama-sama atau sendirian. Tujuan dzikir itu lebih dimaksudkan untuk “melihat nabi” ketimbang “melihat Allah”, sehingga tidak dikenal “keadaan ekstantis” sebagaimana yang ada pada tarekat lain. Untuk “melihat Nabi”, pelantun dzikir harus konsentrasi membayangkan diri Nabi di dalam hatinya sampai ia dapat melihatnya.        
D.    ALIRAN-ALIRAN GHOIRU MU’TABAROH   
1.      Tarekat Akmaliyah (Haqmiyah).
2.      Tarekat Shiddiqiyah.
Tarekat Wahidiyah.

Minggu, 24 Juli 2016

Kita dilarang melakukan Praktek Perdukunan dan bertanya kepada Dukun serta akibat pratek perdukunan

gambar seorang Dukun

Kita dilarang melakukan praktik perdukunan karena semua praktik mengandung kesirikan dan merusak akhidah, antara lain sebagai berikut:
1. "Kahanah" (Perdukunan)
Dahulu kala, sebelum diutusnya Nabi Muhammad  Salallahu Alaihi wassallam, para dukun mencari tahu hal-hal ghaib melalui setan (jin) yang mencuri dengar dari langit. tetapi ketika langit telah dijaga dengan syihab (pelempar setan) seperti firman Allah yang artinya: "Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala." (QS. Al-Mulk: 5)
Semenjak diutusnya Nabi Muhammad, para dukun itu akhirnya mendapat informasi dari jin-jin sebesar pengetahuan jin itu saja, tidak lagi dari langit. Dengan kabar yang diterimanya dari jin itu para dukun mengabarkan mengabarkan kepada orang-orang bodoh. lalu mereka mengira bahwa itu merupakan karamah (keluar bisaan yang diberiakan oleh Allah kepada para wali-Nya). Dan mereka menyangka bahwa para dukun itu wali Allah. Akhirnya mereka selalu membenarkan apa yang dikatakannya, padahal itu sangat membahayakan  agama dan dunianya. Allah berfirman: "Dan Ingatlah hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya, (dan Allah berfirman): "Hai golongan Jin (syaitan), sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia", Lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhan-Mu Maha bijaksana lagi maha mengetahui. (Al-An'am: 128).
kesenangan manusia berteman dengan jin karena jin membantu mencukupi berbagai kebutuhannya. Sebaliknya, kesenangan jin berteman dengan manusia karena ia mendapatkan pengagungan dari manusia. serta makanan yang menyenangkan (sesaji). Perdukunan berpengaruh kepada agama, karena ia mendakwahkan dirinya mengetahui hal-hal gaib. Padahal masalah-masalah hanya Allah yang mengetahui. Di samping juga karena perdukunan berdasarkan wasilah-wasilah (perantara) kemusyrikan, seperti penggunaan jin. Secara umum, hukum perdukunan adalah kafir. Termasuk didalamnya mempercayai perdukunan tersebut. Yakni mempercayai dibolehkannya wasilah-wasilah kepada jin dan syaitan.
2. Irafah (Meramal)
"Apakah "Irafah" (Meramal) Itu? Dan apa Pula hukumnya?" Rasulullah saw. memperingatkan kepada kita agar kita tidak mendatangi orang pintar dan dukun apalagi membenarkannya seperti dalam hadist : "Dari sebagian  Istri-istri Nabi saw, nabi saw bersabda: "Siapa saja mendatangi tukang ramal/orang pintar atau dukun lalu ia bertanya tentang sesuatu kemudian ia mempercayai maka sholatnya tidak diterima selama 40 hari." (HR. Muslim) 


Dari Abu Hurairoah RA. Nabi saw bersabda: "siapa saja yang mendatangi orang pintar atau dukun lalu mempercayai apa yang dilakukannya maka dia telah ingkar(Kafir) dengan apa yang telah diturunkan atas nabi Muhammad saw." (HR. Abu Dawud)
3. Akibat Praktik perdukunan
Diantara pengaruh dan akibat praktik perdukunan yaitu:
a. Hilangnya iman atau minimal iman itu menjadi lemah.
b. Mengingkari terhadap apa yang diturunakan oleh Allah melalui nabi Muhammad saw yaitu Al-Qur'an.
c. Amal kebaikannya tidak berpahala, pembalasan dari perbuatan maksiat yang ia lakukan.
d. Timbulnya keraguan-raguan dikalangan umat islam dan keluarga sehingga menimbulkan perpecahan dan saling membenci. dikarenakan dukun tidak pernah berbicara baik dan benar oleh karena itu dukun selalu mencela orang lain, sehingga terjadi perpecahan dan saling membenci.
e. membelanjakan harta tidak pada tempatnya. sebab haram hukumnya membelanjakan harta untuk kepentingan perdukunan atau yang semisalanya.
f. Ketergantungan orang awam kepada jalan-jalan yang dilarang agama. meraka lebih senang bertanya kepada dukun dari pada melakukan ikhtiar yang dibenarkan syariat.
g. Hancurnya rumah tangga yang berakhir pada perceraian. hal ini misalanya karena si dukun mengabarkan kepada suami apa yang telah dilakukan  si Istri, baik itu kabar benar atau bohong yang pada akhirnya menyebabkan perceraian atau minimal menggoncangkan ketenangan kehidupan rumah tangga.
h. jatuh dalam perbuatan syirik.

Kita dilarang melakukan Praktek Perdukunan dan bertanya kepada Dukun serta akibat pratek perdukunan diambil dari buku Aqidah dan fiqih Aktual karangan H.A.Sukris Sarmadi, S.Ag. MH , penerbit Aswaja persindo. cetakan ke 2 tahun 2012.

Jumat, 24 Juni 2016

Antara Wali Allah Dan Para Normal

Pertanyaan:
Apakah atau siapakah sebenarnya wali itu? Bisakah orang biasa mengetahui seorang itu wali atau tidak? Apakah wali sama dengan mereka yang disebut paranormal atau orang pintar? mohon penjelasan sejelas-jelasnya?
Jawaban:
Memang akhir-akhir ini banyak menerima pertanyaan seperti itu. Apa memang banyak wali bermunculan, ataukah justru pertanda masyarakat sebenarnya mengharapkan munculnya wali, orang-orang bersih, tempat berpaling?
percaya atau tidak, bahkan saya pernah ditanya apakah Gus Dur dan cak Nun itu Wali. Ini barangkali juga karena opini berkembang di masyarakat tentang wali, orang hebat yang sekaligus nyentrik.
terlepas dari itu, saya ingin menjawab pertanyaan Anda berdasarkan apa yang saya ketahui. Mudah-mudahan ada manfaatnya khususnya bagi mereka yang menaruh perhatian terhadap masalah ini. 
menurut bahasa, wali itu kebalikannya 'Aduw, musuh. jadi wali itu artinya sahabat, kawan, atau kekasih. Umumnya wali Allah diartikan kekasih Allah.
Menurut istilah wali itu memiliki dua pengertian:
1. Orang yang dijaga dan dilindungi Allah, sehingga dia tidak dan tidak perlu menyadarkan diri dan mengandalkan pada dirinya sendiri. seperti  dalam Al-Qur'an surah 7, Al-A'raaf: 196 yang artinya sebagai berikut: "sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan kitab Al-Qur'an dan Dia melindungi orang-orang yang saleh."
ingin menjadi paranormal/wali
2. Orang yang melaksanakan ibadah kepada Allah dan menaati-Nya secara tekun terus menerus dan tak pernah kendur dan tidak diselingi dengan berbuat maksiat, maka Allah mencintainya.
kedua-duanya merupakan syarat ke walian. wali haruslah orang yang terpelihara dari melanggar syara' dan karenanya dilindungi oleh Allah, sebagaimana nabi adalah orang yang terjaga (ma'shum) dari berbuat dosa dan dijaga oleh Allah.

Jadi setiap orang yang melanggar syara' kok mengaku atau dianggap wali , jelas dia adalah orang yang yang menipu atau tertipu.

Ada yang mengatakan tanda-tanda wali itu ada tiga:
a. Himmah atau seluruh perhatiannya hanya kepada Allah.
b. Tujuannya hanya kepada Allah.
c. Kesibukannya hanya kepada Allah
Ada yang mengatakan tanda-tanda wali Allah yaitu senantiasa memandang rendah dan kecil kepada diri sendiri serta khawatir akan jatuh kedudukannya di mata Allah.
Boleh saja orang memiliki sifat "Linuwih" misalnya bisa membaca pikiran orang lain, bisa berbicara dengan binatang atau orang yang sudah mati. bisa berjalan di atas Air, atau kesaktian-kesaktian yang lain. sebab Dajjal, Dukun, Tukang Syihir "Ahli Hikmah", Tukang Sulap, atau paranormal pun bisa memperlihatkan seperti itu.
Jadi, Kewalian seseorang tidak bisa diukur dengan keanehan dan kesaktiannya, apalagi dengan kenyentrikan pakaian dan perilakunya, malainkan dari kedekatannya dan ketakwaan kepada Allah.

Kamis, 23 Juni 2016

PERBUATAN MANUSIA DAN ALLAH

orang membuat patung
Pertanyaan: Benarkah bahwa perbuatan manusia itu adalah perbuatan Allah, sebab Allah berfirman dalam Al-Qur'an sebagai berikut:
"Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu." (QS. As-Shoffat: 96)
Jawaban : Tidak benar. Ada kekeliruan dalam memahami ayat dan tidak mengetahui rincian (tafsili) ayat secara lengkap. coba perhatikan ayat di atas, sebenarnya merupakan perkataan nabi Ibrahim as kepada orang orang yang menyembah patung. ayat di atas secara lengkap sebagai berikut:
"kemudia ia (Ibrahim) pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka, lalu ia berkata kepada patung-patung itu: "Apakah engkau tidak makan? kenapa kamu tidak menjawab?" Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat). kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas. Ibrahim berkata: "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu buat sendiri dengan pahat itu? padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (dengan menciptakan patung) itu". (Qs. As-Shoffat: 91-96).
Menurut Nabi Ibrahim as, mengapa mereka menyembah patung -patung itu padahal merekalah yang membuat patung itu, padahal, diri mereka sendiri dan kemampuan menciptakan patung itu sendiri tidak lain adalah ciptaan Allah, sebagaimana Allah menciptakan alam semesta ini. Mengapa antara kamu sama-sama diciptakan, kamu diciptakan Allah, sedang patung diciptakan kamu, kenapa kamu menyembahnya? bukan kepada yang menciptakan kamu? mengapa kamu tidak menyembah tuhan yang menciptakan kamu dan semua yang ada ini termasuk patung-patung itu (bahannya dari penciptaan Allah, dari batu dan kayu, kemudian dibentuk oleh akal kamu yang diberi kamu kemampuan untuk membuatnya), mengapa kamu sembah?
pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa ayat di atas adalah perkataan ibrahim as yang sangat jengkel kepada kaumnya yang menyembah patung-patung yang mereka buat sendiri. Padahal patung dan manusia adalah sama-sama ciptaan Allah. Manusia dapat memahat patung lantaran Allah memberinya batu/ kayu serta kemampuan akal dan kekuatan untuk membuat patung. kenapa mereka harus menyembah patung itu.

Di Zaman Nabi Muhammad saw, sahabat, dan tabi'in, ayat ini  sangat dimengerti oleh para sahabat, sehingga mereka tidak meng'itikatkan bahwa perbuatan mereka adalah perbuatan Allah. karena mereka mengerti tafsili lengkap kedudukan ayat di atas. hal lain karena mereka mengerti, jika perbuatan manusia dikatakan perbuatan Allah berarti mensifatkan dengan suatu tamsil atau ibarat atau menyempurnakan perbuatan Allah dengan Manusia, sedangkan hukum penyerupaan itu adalah sirik.

Alasan Percaya Muhammad Rasul Allah

1. Alasan apa yang menyebabkan saudara percaya bahwa Muhammad itu Rasul Allah, adalah Muhammad sendiri, tidak ada yang menyaksikan kebenaran keangkatan ini?
2. Apakah agama bisa menyelamatkan saudara dari hukuman kekal, dengan alasan apa saudara menyaksikannya?
3. maukah saudara menerima Kristus (Isa Al-Masih) sebagai tuhan dan juru selamat saudara?
MUHAMMAD
jawaban:

1. banyak Alasan Percaya Muhammad Rasul Allah, alasan yang menyebabkan saya dan sekian juta manusia normal lainnya mempercayai bahwa Muhammad Saw. adalah Rasul Allah Utusan Allah, ada persaksian Allah sendiri, Persaksian kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur'an seperti Taurat dan injil, persaksian tokoh-tokoh dunia termasuk yang yahudi dan nasrani, dan sebagainya. Tapi untuk anda kiranya cukup satu alasan saja.

seribu orang barangkali masih mungkin bersekongkol untuk berbohong. Tapi semua orang yang waras pastilah mengatakan mustahil satu generasi ke generasi berikutnya bersepakat bohong. itulah sebabnya antara lain hampir semua orang yang mengerti di Dunia ini sepakat bahwa kitab suci Al-Qur'an adalah satu-satunyakitab yang paling otentik di dunia. Ia dipercaya jutaan orang sebagai sumber dari wahyu Allah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw.
Kandungan Al-Quran yang begitu sarat dengan mutiara-mutiara, ilmu pengetahuan, hikmah, etika, sejarah dan sebagainya. Sampai sekarang orang bisa membacanya sendiri. saya rasa hanya orang yang tak pernah membacanya atau orang yang sakit batinnya saja yang mengingkari kenyataan ini.
Nah, menurut persaksian sejarah, Muhammad saw. adalah seorang yang buta huruf. Tidak bisa baca tulis, tidak pernah berguru atau mengaji kepada siapapun.
menurut penalaran yang wajar, adalah mungkin orang yang seperti itu bisa seperti segala yang menjadi kandungan Al-Qur'an tersebut. kesimpulan logisanya: apa yang disampaikan Muhammad saw. itu bukan dari dirinya sendiri tapi benar-benar dari wahyu Allah.
Apalagi jika diingat bahwa (kalau anda tahu bahasa dan sastra arab) bahasa Al-Qur'an sedemikian tinggi sastranya. Sehingga tantangan Al-Qur'an sendiri yang masih terbuka hingga hari akhir, kepada siapapun yang tidak percaya untuk membuat satu surah saja seperti suroh dalam Al-Qur'an, sampai kini tidak ada dan tidak bakal ada yang mampu mebuatnya untuk mempermalukan Al-Qur'an dengan memenuhi tantangan itu. Dan Al-Qur'an firman Allah itu, menyatakan bahwa Muhammad Bin Abdillah saw. adalah utusannya.
2. Bukan Agama yang menyelamatkan saya maupun anda. Tapi Allah swt. tuhan Kita. Dialah satu-satunya yang bisa menyelamatkan dari hukuman sementara maupun kekal. agama adalah tuntunan dan ajaran-Nya dengan mana Ia berkenan dan berjanji  menyelamatkan mereka yang mengikutinya.
3. Anda ini lucu, jangankan hanya anda kutipkan beberapa kutipan yang rancu -lafal maupun maknanya- begitu, suruhlah pujangga dan ahli kitab sedunia membacakan segala yang ada pada mereka kepada saya, selagi akal saya masih waras, mana mungkin saya mau mengikuti dan menerima makhluk siapa pun dia, apakah dia istimewa karena lahir tanpa bapak-Ibu seperti adam, lahir tanpa ibu seperti hawa, lahir tanpa ayah seperti isa, atau beribu bapak seperti Muhammad- sebagai juru selamat dalam arti secara hakiki dapat menyelamatkan. Na'udzu billaahi min dzalik!
Lagi pula tak ada satu pun kutipan anda yang menunjukkan bahwa Isa Al-Masih itu tuhan. Bahkan Al-Qur'an dalam surah An-Nisa' 171 yang anda kutip sebagainya itu justru merupakan teguran kepada Ahlul Kitab agar tidak melampaui batas dalam beragama dan tidak mengatakan Allah kecuali yang benar.
"Al-Masih, Isa Putra maryam itu tidak lain hanya utusan Allah yang diciptakan dengan kalimat-Nya (kun=Jadilah) yang diarahkan-Nya kepada maryam dan dengan tiupan roh dari pada-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, Tuhan itu tiga. berhentilah beranggapan begitu. Itu lebih baik bagimu. Allah tidak lain adalah Tuhan Yang maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak. segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai penyelamat." (Qs. An-Nisa': 171)

 

Kamis, 02 Juni 2016

Inilah Jalan Untuk Mengobati Perilaku Sombong

orang yang sombong sambil memperlihatkan uangnya
Kesombongan itu tercela. Allah SWT, berfirman, "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan  yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku". (QS. Al-A'raf:146)
Allah SWT. berfirman, "Demikianlah Allah menutup hati orang yang sombong dan sewenang-wenang". (QS. Al-Makmin:35)
Allah SWT, berfirman, "Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka), dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala". (QS. Ibrahim: 15).
Nabi Saw, bersabda, "Tidak masuk Surga siapa yang memiliki sifat sombong sedikit pun di dalam hatinya".
Arti kesombongan adalah sifat pada diri seseorang yang timbul karena melihat kepada dirinya. kesombongan yang timbul pada lainnya adalah pengaruh seperti pengaruh dari sifat itu.
Nabi Saw, bersabda, "Aku berlindung kepada-Mu (Allah) dari bisikan Kesombongan".
Kesombongan itu bilamana terhadap Allah dengan tidak tunduk kepada perintah-Nya, maka ia adalah kufur Mutlak. Bilamana terhadap Rasul-rasul dengan tidak tunduk kepada mereka maka itu pun berarti kufur mutlak. Yang ketiga bersikap sombong terhadap manusia dan menyuruh mereka berkhidmat kepadanya dan merendahkan diri kepadanya. itu juga berarti menentang Allah SWT. mengenai kebesaran diri-Nya, karena tidak pantas bagi selain Allah untuk ditaati secara mutlak.
Apabila kesombongan itu menyangkut harta dan kedudukan, maka telah dikemukakan cara mengobatinya. Bilamana dengan melihat kebaikan maka hal itu akan bertentangan dengan kebaikan itu sendiri. Bilamana dengan melakukan kebaikan-kebaikan, ilmu dan amal, maka haruslah dilakukan karena Allah. Apabila ia menggunakannya untuk bersikap sombong terhadap orang-orang maka ia pun telah menghilangkan pahalanya.

Inilah jalan untuk mengobati perilaku sombong

Apabila dirinya condong untuk merasa lebih tinggi dari orang lain, ia pun bersikap rendah diri dan selalu bersikap demikian, mudah-mudahan Allah menyelamatkannya dari perbuatan tercela ini. betapa pun dirinya hendak melepaskan diri dari sifat sombong, ia harus menguji dirinya dengan 4 perkara.
pertama, menguji dirinya di waktu berdebat dengan lawan hingga nyata apakah ia marah karena lawannya benar dan apakah ia menyukai keunggulan atau tidak.
kedua, dengan mendahulukan teman-temannyasebelum dirinya di majelis-majelis.
ketiga, dengan membawa barangnya sendiri ke rumahnya sendiri berupa makanan dan lainnya. ini termasuk sunah. ia kerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumahnya bersama pelayannya dan makan bersamanya. semua itu termasuk sunah. 
keempat, memakai baju sederhana di hadapan orang banyak. 
Nabi Saw. bersabda,"Kesederhanaan itu termasuk iman".
Nabi Saw, bersabda, "Barang siapa yang membawa (memikul) barangnya kerumahnya, ia pun telah bebas dari kesombongan". Apabila engkau ketahui hal ini maka ketahui pula sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan.
Sifat rendah diri yang terpuji adalah merendahkan diri terhadap teman-teman tanpa menjadi hina.

Sabtu, 28 Mei 2016

Orang Miskin yang Beriman Akan Masuk Surga Lebih Dahulu Dari Orang Kaya

Kemiskinan bukan akhir dari segala-galnya, tanpa hartapun orang bisa hidup meski orang lain menganggapnya hina. Tak ada seorang pun yang menginginkan hidup miskin, semua orang pastilah ingin kaya. Namun jika semua orang di Dunia ini kaya semua, lalu siapa yang harus jadi bawahan? hidup di Dunia ini haruslah seiring dan sejalan. ada yang kuat dan ada yang lemah. dan ada yang kaya dan ada yang miskin, semuanya sudah diatur oleh yang maha kuasa.

gambar kemiskinan
Semua orang mempunyai takdirnya masing-masing. Ada yang hidupnya sukses dan ada yang hidupnya kurang beruntung sehingga ia harus hidup dalam kemiskinan. Oleh karena itu, sering kali mereka yang kurang beruntung dalam merubah taraf hidup, mendapatkan hinaan, cemoohan bahkan dijuluki sebagai gembel yang merusak pemandangan dan kebersihan kota. Namun di mata Allah mereka adalah orang-orang yang kelak masuk surga lebih dahulu dari pada orang kaya.
tapi tidak semua orang miskin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah sebab yang dimaksud adalah orang miskin yang beriman, sabar dalam menghadapi cobaan dan senantiasa  menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jika sekedar miskin saja tanpa harus beribadah kepada Allah, maka bukan surga yang ia dapatkan melainkan ia akan dimasukkan ke dalam neraka. sebab ia banyak melakukan tindakan kejahatan dan gemar melakukan perbuatan maksiat.
Banyak orang miskin yang masuk surga, ini telah dijelaskan oleh Rasulullah saw dalam sabdanya "Surga diperlihatkan kepadaku, maka aku lihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang yang fakir. Neraka juga diperlihatkan kepadaku, maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.

Usamah meriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau pernah bersabda: "Aku berdiri di Pintu surga, maka kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang yang miskin sedangkan orang-orang kaya masih tertahan. Selain penghuni Neraka, mereka telah diperintahkan masuk neraka. Dan aku berdiri di pintu neraka, maka kebanyakan yang masuk neraka adalah kaum wanita.

Hadits di atas menunjukkan bahwa orang miskin ternyata lebih banyak masuk surga namun tidak sedikit juga wanita dan orang miskin yang masuk neraka dikarenakan amal perbuatan yang mereka lakukan  selama hidup di dunia.

Abu sa'id berkata Rasulullah saw bersabda: "Hendaklah orang-orang mukmin yang fakir bergembira bahwa mereka akan memperoleh kebahagiaan di hari kiamat sebelum orang-orang yang kaya dengan jarak 500 tahun. mereka (orang-orang fakir) merasakan beberapa kenikmatan di surga sedang orang-orang kaya masih berada di hisab.

Ada pula yang mengatakan selisihnya 40 kali, musim rontok, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh ibnu amer ra. bahwa rasulullah saw pernah bersabda: Orang fakir kaum muhajirin akan mendahului orang-orang kaya masuk surga pada hari kaimat nanti dengan jarak waktu 40 kali musim rontok.

Meskipun demikian ada pula orang-orang kaya yang masuk surga lebih dahulu, orang kaya seperti ini tentunya memiliki  keistimewaan sendiri dihadapan Allah, seperti: Khadijah istri Rasulullah, Abu Bakar, dan utsman bin affan, mereka terkenal dengan konglomerat Quraisy saat itu.

Rabu, 25 Mei 2016

MAKALAH PERENCANAAN PENDIDIKAN DENGAN DINAMIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa pendidikan dan dinamika perkembangan masyarakat adalah dua faktor yang saling mempengaruhi. Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan dipengaruhi oleh dinamika perkembangan masyarakat, antara lain keadaan masyarakat yang selalu berubah. Faktor perkembangan masyarakat akan mempengaruhi strategi dalam perencanaan pendidikan. Pendidikan mempengaruhi kehidupan masyarakat dengan memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik secara langsung maupun tidak langsung akan menentukan dinamika dan perkembangan di kemudian hari.
Kegiatan pendidikan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia dan pembangunan seluruh masyarakat yang maju dan berkepribadian luhur sesuai cita-cita pendiri bangsa. Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan tidak berdiri sendiri, oleh karena itu perencanaan pendidikan perlu mengetahui aspek-aspek dinamika perkembangan masyarakat yang mempunyai hubungan dan peranan dalam pertumbuhan dan perubahan pendidilkan.
Korelasi antara pendidikan dengan dinamika perkembangan masyarakat akan berpengaruh juga dengan strategi perencanaan pendidikan. Oleh karena itu dalam maklah ini akan membahas tentang perencanaan pendidikan dengan dinamika perkembangan masyarakat.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu perencanaan pendidikan itu?
2.      Bagaimana dinamika perkembangan masyarakat?
3.      Apa Hubungan perencanaan pendidikan dengan Aspek soaial-kemasyarakatan?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    PERENCANAAN PENDIDIKAN
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapakan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang di perlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien mungkin. Dalam setiap perencanan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tapi tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan.
Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai, (2) Pemilihan program untuk mencapai tujuan itu,(3) Identifikasi dan pengarahan sumber yang jumplahnya selalu terbatas. Perencanaan  merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya.[1]
Perencanaan membutuhkan data dan informasi agar keputusan yang diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah yang dihadapi pada masa yang akan datang, di mana keputusan keputusan efektif dilaksanakan.
Itulah sebabnya berdasarkan kurun waktunya dikenal perencanaan tahunan atau rencana pendek (kurang dari lima tahun), rencana jangka menengah atau sedang (lima sampai sepuluh tahun) dan rencana jangka panjang (di atas sepuluh tahun). Dengan demikian, yang dimaksud dengan perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama waktu tertentu (sesuai jangka waktu perencanaan) agar menyelenggarakan sistem pendidikan menjadi lebih efektif serta menghasilkan lulusan yang lebih bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.[2]
Menurut coombs dalam buku perencanaan pendidikan merumuskan bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para murid serta masyarakatnya.
Menurut Y. Dor menyebutkan suatu proses persiapan serangkaian keputusan pada masa depan untuk pembangunan ekonomi dan sosial secara menyeluruh dari suatu negara. Jadi secara konsepsional bahwa perencanaan pendidikan sangat ditentukan oleh cara sifat dan proses pengambilan keputusan, sehingga terdapat banyak komponen yang ikut berproses di dalamnya.
Menurut Guruge dalam buku perencanaan pendidikan menjelaskan tentang perncanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan pada masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan sebagai tugas dari perencanaan pendidikan.
Menurut C.E. Beeby dama buku perencaan pendidkan mendefinisikan perencanaan pendidikan adalah kegiatan memandang ke depan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, biaya, dan sistem pendidikan yang diarahkan pada kenyataan ekonomi dan politis, untuk mengembangkan sistem itu sendiri dan untuk kebutuhan negara serta murid-murid.
Afifudin  menarik kesimpulan dari berbagai pakar di atas bahwa perencanaan termasuk perencanaan pendidikan. Bukan hanya pola dasar, melainkan juga merupakan petunjuk dalam pengambilan keputusan tentang cara mencapai tujuan itu. Oleh karena itu, perencanaan pendidikan tidak terhenti pada saat tersusunnya dan disetujuinya rencana itu oleh mengambil keputusan, tetapi ertat hubungannya dengan saat implementasinya.[3]
B.     DINAMIKA PERKEMBANGAN MASYARAKAT
Dalam sejarah perkemabangan masyarakat mengalami suatu proses yang panjang yakni melalui “belajar”, “pendidikan” , dan “pengalaman” tersendiri berdasarkan zamannya. Mereka mungkin tidak bersekolah secara”formal” disekolah, tetapi mereka belajar melalui pengalaman. Proses belajar dan pendidikan yang dialami mereka dalam zaman yang berbeda tersebut telah menjadikan manusia mampu memenuhi kebutuhan. Menjalani kehidupan hingga memasuki zaman peradaban seperti sekarang ini.
Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan  sektor pendidikan  dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman. Sumber daya manusia bangsa indonesia ke depan tidak terlepas dari fungsi pendidikan nasional. Dalam pasal 3 undang-undang Replublik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Sistem Pendidikan Nasional dikatakan:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Program pendidikan didasarkan kepada tujuan umum pengajaran yang diturunkan dari tiga sumber: masyarakat, siswa, dan bidang  studi. Yang diturunkan dari masyarakat mencakup konsep luas seperti membentuk manusia, menjadikan masnuia pembangunan, manusia berkepribadian, manusia bertanggung jawab, dan sebagainya. Tujuan umum ini menyangkut pertimbangan filsafat dan etika yang diturunkan dari harapan masyarakat, seperti apa yang tercantum dalam falsafah bangsa, tujuan pendidikan nasional, sifat lembaga pendidikan, nilai-nilai kegamaan, idiologi, dan sebagainya.
Tujuan pendidikan, sebagaimana yang diungkapkan oleh A. Tresna Sastrawijaya, adalah mencakup kesiapan jabatan, ketrampilan memecahkan masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun, dan sebagainya karena tiap siswa/anak mempunyai harapan yang berbeda. Sementara itu, tujuan pendidikan berkaitan dengan bidang studi dapat dinyatakan lebih spesifik. Misalnya dalam pelajaran bahasa untuk mengembangkan kemampuan komunikasi secara mahir secara lesan dan tulisan. Tujuan pendidikan secara umum seperti ini menyangkut kemampuan luas yang akan membantu siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
S. Nasution menyatakan bahwa pada dasarnya setiap sekolah mendidik anak agar menjadi anggota masyarakat yang berguna. Namun, pendidikan di sekolah sering kurang relevan dengan kehidupan masyarakat. Kurikulum kebanyakan berpusat pada bidang studi yang tersusun secara logis dan sistematis yang tidak nyata hubungannya dengan kehidupan sehari-hari anak didik. Apa yang dipelajari anak didik tampaknya hanya memenuhi kebutuhan sekolah untuk ujian, bukan untuk membantu totalitas anak didik agar hidup lebih efektif dalam masyarakat.[4]
Sekolah juga banyak menggunakan masyarakat sebagai sumber pelajaran memberikan kesempatan luas dalam mengenal kehidupan masyarakat. Diharapakan agar anak didik dapat menyesuaikan diri dengan perkembangn masyarakat, lebih mengenal lingkungan sosial, dapat berinteraksi dengan orang lain dengan latar belakang rumah tangga yang berbeda, seperti: sosial-ekonomi, agama, budaya, dan etnis. Apa yang dipelajari di sekolah hendaknya berguna bagi kehidupan anak di masyarakat dan didasarkan atas masalah masalah masyarakat. Anak diharapkan pula lebih serasi dipersiapkan sebagai warga masyarakat.
Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk dan menciptakan masyarakat sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya pendidikan, apa yag dicita-citakan masyarakat dapat diwujudkan melalui anak didik sebagai generasi masa depan. Salah satu peranan pendidikan dalam masyarakat adalah dalam fungsi sosial, yakni sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang diharapakan masyarakat.
Sekolah dalam menanamkan nilai-nilai dan totalitas terhadap tatanan tradisional masyarakat berfungsi sebagai lembaga pelayanan sekolah untuk melakukan mekanisme kontrol sosial. Bertalian dengan proses konservasi nilai-nilai budaya daerah ini memiliki fungsi yakni sekolah sekolah digunakan sebagai salah satu lembaga masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dari suatu masyarakat.[5]
C.    HUBUNGAN PERENCANAAN PENDIDIKAN DENGAN ASPEK SOSIAL-KEMASYARAKATAN
Ada hubungan yang signifikan antara perencanaan pendidikan dan berbagai aspek kehidupan, seperti: sosial, demografi, politik, dan ekonomi. Hal itu karena lembaga pendidikan adalah suatu sistem yang berhubungan dengan sistem lainnya.
Tanpa kerja sama dengan masyarakat, lembaga pendidikan kehilangan sebagai fungsinya. Lembaga pendidikan tidak lagi berfungsi sebagai penerang dan pembaharu masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak lagi memberi dukungan moral dan materil kepada lembaga pendidikan, dan ini berarti masyarakat kurang menghiraukan perkembangan putra putrinya. Hal tersebut pada akhirnya dapat merugikan kedua belah pihak. Oleh sebab itu, hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat perlu ditingkatkan.
Menurut Zakiyah Daradjat, masyarakat adalah sekumpulan Individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan, dan agama. Setiap masyarakat memiliki cita-cita, peraturan, dan sistem kekuasaan tertentu. Sehigga apa pun yang berhubungan dengan masyarakat (sosial), ia akan saling memberikan pengaruh termasuk dalam pendidikan.
Kotler merumuskan proses hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat sebagai berikut:
1.      Mengidentifiksai manusia-manusia kunci di masyarakat
2.      Perhatian, angan-angan, dan pikiran mereka terhadap lembaga pendidikan dengan kontak-kontak secara kebetulan,
3.      Perumusan tujuan hubungan lembaga dengan masyarakat yang tepat dengan angan-angan dan pikiran mereka,
4.      Nilai efektivitas biaya program,
5.      Pengimplementasian dan nilai hasilnya.
Proses antar hubungan seperti ini ditunjukan untuk membuat progam tertentu yang sudah nyata dalam waktu yang telah ditentukan. Misalanya program latihan keterampilan tertentu bagi anak-anak putus sekolah, program pembinaan pendidikan keluarga, program pemanfaatan masyarakat sebagai lingkungan belajar lembaga pendidikan dan sebagainya.
      Dalam tulisan Made pidarta, bentuk antar hubungan dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1.       Rencanakan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat dan monitor hubungan itu dilakukan oleh semua tim. Tim tersebut hendaklah terdiri dari wakil-wakil pengajar, orang tua, dan siswa/mahasiswa.
2.      Motivasi personalia sekolah berpartisipasi untuk mewujudkan kemajuan bagi para siswa/mahasiswa. Adakan pertemuan-pertemuan dengan para personalia itu dan ajak mereka berpartisipasi dan bergotong royong melaksanakan tugas bersama.
3.      Motivasi para orang tua/masyarakat untuk berpartisipasi dalam program hubungan dengan lembaga pendidikan dan menyarankan kepada mereka untuk ikut mengambil keputusan.
4.      Melibatkan para orang tua dalam perencanaan pendidikan putra-putri mereka dalam memonitor kemajuan putra-putri mereka.
5.      Melibatkan para orang tua dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan kelakuan baik di rumah maupun dalam lembaga. Misalnya: kenakalan remaja, malas belajar, dan narkotika/minuman keras.
6.      Beri dorongan kepada orang tua agar ikut mendidik putra-putri mereka, seperti: belajar, masuk sekolah, berperiau yang baik dan sebagainya.
7.      Melaporkan kemajuan siswa/mahasiswa kepada orang tua secara teratur dan bermakna.
Bentuk komunikasi antara lembaga pendidikan dan masyarakat bersifat saling melengkapi. Lembaga pendidikan tidak bersaing dengan masyarakat untuk memperlihatkan kepentingannya dan tidak pula bermaksud mengontrol dengan ilmu dan pengetahuannya yang berlimpah. Sebaliknya, masyarakat pun mengontrol pendidikan dengan anggapan lembaga pendidikan menyembunyikan sesuatu.
Hubungan yang baik antara lembaga pendidikan dengan masyarakat didasarkan dengan komunikasi yang lancar, yang membawa peluang yang besar kepada para perencana untuk melaksanakan perannya. Suatu perencanaan yang dikerjakan bersama antara lembaga pendidikan dengan orangtua siswa serta tokoh-tokoh masyarakat lainnya yang berminat terhadap pendidikan.[6]
  









BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang di perlukan untuk mencapai tujuan itu seefesien mungkin. Sedangkan, perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama waktu tertentu (sesuai jangka waktu perencanaan) agar menyelenggarakan sistem pendidikan menjadi lebih efektif serta menghasilkan lulusan yang lebih bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat ditentukan pembangunan  sektor pendidikan  dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman.
B.   SARAN
Dari penjelasan kami di atas kami menyadari masih banyak hal yang belum terselesaikan dalam makalah ini. Kami menyadari akan keterbatasan dan kekurangan baik dalam penulisan, pemahaman, dan sumber rujukan. Oleh karena itu, kami berharap semoga hal-hal yang belum terselesaikan dalam makalah ini dapat diselesaikan oleh pemakalah lain dan kami membuka kritik dan saran yang sifatnya membangun.








DAFTAR PUSTAKA
Ustman, A. H. Khahar dan Nadhirin. Perencanaan Pendidikan. Buku Daros. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus. 2008.
Sarbini dan Neneng Lina. Perencanaan pendidikan. CV Pustaka Setia. Bandung. 2011
Idi, H. Abdullah. Sosiologi Pendidikan. PT. RajaGrafindo Persada. Depok. 2013


[1] A.H. Khahar Ustman dan Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Buku Daros, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, 2008, hlm.1
[2] Ibid., hlm. 2
[3] Sarbini dan Neneng Lina, Perencanaan pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, Cetakan 1, 2011, hlm. 28
[4] H. Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, PT. RajaGrafindo Persada, Depok, cetakan ke 3, 2013, hlm. 59-61
[5] Ibid., hlm. 69
[6] Sarbini dan Neneng Lina, Op. Cit., hlm. 199-202