Jumat, 06 Mei 2016

JANGAN LAKUKAN INI BAGI ORANG TUA


1. MENYALAHKAN ANAK KETIKA GAGAL
Ada orang tua tidak mau berkompromi dengan kegagalan. Ketika anak mengalami kegagalan, orang tua justru menyalahkan anak dan membandingkan dengan anak yang lain atau dengan saudaranya yang berprestasi. Misalnya, seorang ibu membandingkan seorang anak dengan kakaknya dengan berkata, "Kenapa kamu tidak seperti kakak yang sekali dikasih tahu bisa hafal gerakan dan bacaan Shalat? kamu sudah berkali-kali diajarin masih saja salah." Ungkapan seperti itu memberi dampak tidak baik bagi kakak yang dibanggakan dan adik yang diremehkan. Bagi anak yang dibanggakan, segala pujian membuatnya seolah-olah jadi anak yang sempurna tidak pernah salah sehingga berpotensi untuk jadi pribadi manja dan tidak mandiri. Bagi anak yang selalu direndahkan dan disalahkan orang tua, akan tertanam ketakutan, keraguan, dan kegagalan dalam pikiran bawah sadarnya. Anak seperti ini akan takut bereksperimen dan bermotivasi dalam hidupnya.
2. KURANG MENGAPRESIASI PRESTASI ANAK
Orang tua yang tidak mengapresiasi prestasi anak akan membuat anak merasa usahanya yang terbaik tidak dihargai. Anak akan merasa tidak ada bedanya jika dia berprestasi atau tidak. Pada titik inilah semangat dan motivasi untuk berpestasi yang sebelumnya bergemuruh lambat laun akan pupus. anak tak hanya menurun dalam kualitas belajar, tapi juga akan beralih pada hal-hal yang lain dan bisa saja bersifat negatif. Hal ini untuk menarik perhatian orang tua.
3. MERENDAHKAN DAN MENJADIKAN ANAK TAK PERCAYA DIRI
Banyak orang tua yang perkataan dan tindakannya baik sengaja atau tidak dapat merendahkan pribadi anak. Ini biasanya dilakukan oleh kaum bapak. Disadari atau tidak, hal ini berakibat buruk bagi kepribadian anak. rasa ketakutan yang mendalam selalu menghantui diri anak. Rasa percaya diri dan tak gentar dengan tantangan akan berubah menjadi mudah putus asa dan takut dalam menghadapi tantangan-tantangan baru. Akibatnya, prestasi belajar anak menurun. bagaimana anak bisa berprestasi kalau mentalnya ciut sebelum menghadapi ujian dan tak punya percaya diri untuk bisa mengerjakan soal ujian. Anak tak akan bisa meraih prestasi gemilang ketika dididik dengan rasa tidak percaya diri.
4. MENUNTUT ANAK MENJADI YANG TERBAIK
Setiap orang tua pasti menginginkan anak menjadi yang terbaik di sekolah, tapi cara yang dipakai kadang salah. Misalnya, orang tua banyak menuntut anak untuk berprestasi di sekolah. Tujuan utama orang tua bagus, tapi kalau berlebihan menuntut anak, justru menjadi mala petaka bagi bagi kepribadian anak.
5. SIKAP PILIH KASIH
Dalam sebuah keluarga, kadang orang tua bersikap pilih kasih terhadap anak-anaknya. Ada orang tua yang lebih memperhatikan anak perempuan dari pada anak laki-laki, ada juga orang tua yang memperhatikan anak yang lebih pintar dan lain sebagainya. Apapun alasannya, orang tua yang pilih kasih tentu akan berdampak kurang baik bagi perkembangan prestasi anak di sekolah maupun mental anak sekarang dan nanti.

0 komentar: